Assalamualaikum.....
Kali ini aku bakalan bahas apa aja si yang aku dapat setelah baca buku Raditya Dika tentang menulis Kreatif.
Menjadi seorang penulis yang baik tidaklah mudah, banyak proses yang harus dilewati. Untuk menjadi seorang penulis yang baik kita juga membutuhkan seorang guru yang tepat dalam membimbing kita. Contohnya seperti Raditya Dika yang benar-benar memulai karir menulisnya dari awal. Hingga pada suatu saat Raditya Dika mambuat buku mengenai menulis yang diberi Rahasia judul Menulis Kreatif. Raditya Dika membagi runtutan cara-cara yang harus dilakukan menjadi tiga bagian yaitu:
1. Bagian Satu : Persiapan Sebelum Menulis
2. Bagian Dua : Dasar-dasar menulis Kreatif
3. Bagian tiga : Setelah Menulis.
Berikut merupakan ringaksan dari buku Raditya Dika yang berjudul Rahasia Menulis Kreatif.
PERSIAPAN SEBELUM MENULIS
1. Menggali ide
Ide akan dapat ditemukan dalam diri penulis itu sendiri dengan cara menggali ide tersebut dari dalam diri sang penulis. Semua penulis mungkin punya metodenya sendiri dalam menggali ide. Namun, ini adalah rahasia saya: Ide Datang Dari Kegelisahan.
Berikut cara-cara untuk memunculkan rasa gelisah (kegelisahan) dalam diri:
• Apa pengalaman kamu yang paling menyakitkan?
• Apa yang beberapa hari ini selalu mengganggu kamu?
• Apa yang selalu membuat kamu kesal?
Cobalah jujur, dan kenali diri kamu sendiri.
Berikut adalah alasan mengapa kegelisahan dapat sangat membantu:
a. Dengan menggali kegelisahan kita menggali sebuah emosi yang negatif. Nah, emosi nega- tif biasanya akan lebih gampang untuk digali. Semakin negatif, maka akan semakin getol kita dalam menggalinya.
b. Tulisan yang baik adalah cerita yang “kena” ke pembaca atau penonton film.
c. Kegelisahan akan lebih mungkin diarahkan menjadi kontemplasi atau proses pemikiran panjang.
2. Mengubah Ide Menjadi Premis
Premis adalah intisari cerita dalam satu kalimat saja. Rumus premis seperti ini :
Premis = Karakter utama + Tujuan + Halangan.
contohnya untuk fillm skenario Cinta Brontosaurus (2013):
premisnya adalah Seorang penulis yang percaya bahwa cinta bisa kedaluwarsa ingin punya pacar,tetapi dia harus membuktikan bahwa apa yang dia percayai selama ini salah.
Beberapa fungsi premis diantaranya:
a. Premis sebagai elevator Pitch
b. Premis dapat digunakan juga sebagai alat jual.
c. mengira-ngira akan sepanjang apa cerita yang kita tulis. Semakin Besar Halangan, Semakin Panjang Ceritanya
d. Premis dapat menyelamatkan kamu dari menulis percuma
3. Menciptakan Karakter (Bagian Pertama)
Sebuah cerita hanya akan menarik jika karakter yang hidup di dalamnya menarik.
Jadi, bagaimana cara menciptakan karakter yang baik?
Pertama-tama, kita harus kenal dulu dengan karak- ter yang akan kita ciptakan.
Luangkanlah banyak waktu untuk mengembang- kan karakter yang kamu punya. Semakin kamu kenal, akan semakin mudah menulis dialog mereka, semakin mudah menulis adegan-adegan yang melibatkan mereka. Dialog dari mulutnya akan keluar tanpa terencana. Adegannya hidup dengan sendirinya. Karakter ini akan memilih jalan hidupnya sendiri.
lapisan Dalam Diri
Lapisan dalam diri karakter berarti hal-hal yang berkaitan dengan kepribadian karakter tersebut. Berisi jeroan, hati, dan pikiran si karakter. Dalam menciptakan lapisan dalam diri karakter ini, biasanya saya menggunakan tabel berikut ini:
Nama:
Umur:
Wants:
Needs:
Strenght:
Weakness:
a. Nama
Nama tentu hal pertama yang harus kamu berikan kepada karakter ciptaanmu. Usahakan nama yang kamu pakai jangan terlalu bombastis. Pembaca harus merasa karakter yang kamu ciptakan adalah karakter yang bisa mereka jumpai sehari- hari.
b. Umur
Umur karakter tersebut. Umur adalah faktor yang berpengaruh dalam kepribadian seorang karakter. Pastikan umurnya pas dengan kepribadian yang hendak kamu ciptakan.
c. Wants
Apa yang menjadi keinginan karakter sepanjang cerita.
d. Needs
Apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh karakter. Needs dan Wants adalah pertentangan yang terus menerus terjadi dalam sepanjang cerita.
e. Strength
Apa yang orang kagumi terhadap karakter tersebut.
f. Weakness
Apa yang menjadi kelemahan karakter tersebut.
lapisan luar Diri
Sekarang kita masuk ke bagian lapisan luar diri karakter tersebut. Intinya, lapisan luar diri karakter tersebut adalah bagaimana bentuk fisik karakter kamu.
4. Menciptakan Karakter (Bagian Kedua)
Role atau peran seorang karakter di dalam cerita.
Macam-Macam jenis role:
Usahakan setiap karakter yang ada di dalam cerita kamu mempunyai perannya masing-masing. Sebagai panduan, berikut ini berbagai macam jenis role yang terdapat di dalam sebuah cerita:
a. Leader: peran karakter ini adalah untuk memimpin temannya.
b. Pencerah: peran karakter ini untuk memberikan pen- cerahan kepada teman-temannya.
c. Mentor: perannya adalah sebagai guru bagi karakter utama. Kepada orang inilah karakter utama akan meminta saran.
d. Joker: ini adalah peran untuk membuat penonton ter- tawa, biasanya hanya untuk melucu saja.
e. Sidekick: ini biasanya peran seorang karakter yang akan selalu ada di sebelah karakter utama.
f. Villain: peran jahat yang akan menghalangi semua cara karakter utama dengan kekuatan dia.
Kebanyakan pembaca lebih senang dengan cerita-cerita dengan sebuah role yang berbeda. Cobalah ciptakan karakter yang unik dan tidak lazim dalam karakternya.
Intinya, semakin tidak lazim karakter yang kita ciptakan terhadap steoreotip karakter yang biasa ada, maka akan semakin menarik dan “menempel” karakter tersebut di dalam benak pembaca dan penonton. Kata kuncinya adalah tumbuh
Setiap karakter yang kamu ciptakan dalam novel atau skenario film harus tumbuh. Semakin kamu mem- perlihatkan bagaimana karakter kamu tumbuh dari orang yang biasa-biasa saja menjadi orang yang luar biasa, maka akan semakin senang pembaca dan pe- nonton kamu dalam mengikuti sebuah cerita.
5. Struktur Tiga Babak
Dalam dunia penulisan, peta cerita kamu ini bernama alur. Setiap cerita, baik itu film, novel, cerpen, dapat dibagi menjadi tiga babak. Dalam dunia penulisan, kami menamakan hal tersebut menjadi aCt 1, aCt 2, aCt 3. Atau, dalam Bahasa Indonesia, disebut dengan Babak 1, Babak 2, dan Babak 3. Teori tiga babak ini berasal dari Aristoteles yang berkata struktur dramatik cerita bisa dibagi menjadi tiga. Mari kita lihat lebih jauh apa itu struktur tiga Babak. Perhatikan gambar berikut ini:
Berikut penjelasannya :
1. Dalam babak pertama, kita akan banyak melakukan introduksi atau memperkenalkan. Kita akan memperkenalkan karakter. Kita akan memperkenalkan problem karakter. Kita akan memperkenalkan kehidupan karakter, cinta yang dia miliki, dan lain-lain.
2. Isi babak kedua adalah aksi yang terjadi, kegiatan yang karakter utama lakukan untuk mencapai tujuannya. Babak ini memakan banyak bagian dalam cerita, dan merupakan bagian cerita yang paling “gemuk”. Di da- lam babak ini, karakter utama dibantu dengan karakter lainnya akan mencoba untuk mengatasi problemnya. Biasanya ini diiringi dengan kejatuhan, kegagalan, hingga karakter utama sadar dia harus mempunyai ke- mampuan tambahan untuk mencapai tujuannya.
3.Isi dari babak ketiga adalah konklusi. Di babak ini kita akan tahu apakah karakter utama bisa mencapai tu- juannya (good ending) atau gagal dalam meraih tujuan- nya (bad ending). Dalam ending yang ideal, karakter utama akan memilih apa yang dia butuh bukannya apa yang dia mau.
Menggunakan tiga Babak
Biasanya sebelum membuat cerita, saya akan mem- bagi cerita saya menjadi tiga babak. Komposisinya dalam cerita biasanya seperti ini.
ACT 1 : 25%
ACT 2 : 50%
ACT 3 : 25%
Jika kamu punya target untuk membuat novel setebal 100 halaman, maka aCt 1 akan berkisar 25 halaman, aCt 2 seba- nyak 50 halaman, dan aCt 3 sebanyak 25 halaman.
6. Final Check
a. Temukan ide yang menarik, yang sesuai dengan kegelisahan kamu
b. Ubah ide tersebut menjadi premis cerita
c. Ciptakan karakter yang detail dengan menyusun lapisan dalam dan lapisan luar karakter tersebut.
d. Ciptakan hubungan karakter tersebut dengan karakter utama dengan mendefinisikan role karakter itu.
e. Tulislah secara singkat apa yang nanti akan terjadi di ACT 1, 2, dan 3.
f. Pertajam apa yang terjadi di ACT 1. Lengkap dengan plot points-nya.
g. Pertajam apa yang terjadi di ACT 2. Lengkap dengan plot points-nya.
h. Pertajam apa yang terjadi di ACT 3. Lengkap dengan plot points-nya.
i. Susun semuanya secara rapih, lalu bersiaplah untuk menulis cerita kamu.
DASAR-DASAR MENULIS KREATIF
1. Point of View (Sudut Pandang)
2. First lines yang baik
3. Perhatikan Showing and telling
4. Menggunakan Metafora
5. Harus bisa membedakan dirinya dengan penulis lainnya (Voice)
Jadi, bagaimana caranya menemuka voice kita sebagai penulis?
Berikut beberapa langkah, dari pengalaman saya sebagai penulis:
a. Sabar
b. Tulis sebanyak mungkin
c. Baca keras-keras tulisan yang kamu buat
Membaca tulisan yang kamu buat keras-keras, akan membuat kamu tahu apakah tulisan kamu terasa janggal atau tidak.
d. Baca tulisan orang lain
e. Curi, curi, dan curi
Curilah gaya penulis yang kamu suka. Ingat, curi jangan pinjam. Jika mencuri kamu menjadikan gaya tulisannya milikmu lengkap dengan karakteristik dirimu. Jika kamu meminjam, itu namanya plagiarism atau mencontek. Dengan mencuri kamu akan paham bagaimana cara orang lain menulis, dan dengan mencuri gaya orang lain kamu akan semakin cepat menemukan gayamu.
f. Bedah karya orang lain dan bandingkan dengan milikmu
g. Perkaya kosa katamu
Menambahkan Komedi dalam Tulisan
Dasar-Dasar Menulis Komedi
Beberapa yang harus kamu pahami dulu tentang menulis komedi:
Seolah bertentangan, komedi justru datang dari tidak berusaha melucu. Semakin kamu tidak berusaha melucu dalam tulisanmu, akan tulisan ini justru akan semakin lucu. Ada beberapa cara untuk membuat situasi komedi:
a. Buat karakter yang “besar” dalam situasi yang “kecil”
Karakter yang besar dalam hal ini berarti karakter yang terlilhat hebat, powerful, atau pun terkenal.
b. Buat karakter yang “kecil” dalan situasi yang “besar”
Contoh lain dalam membuat cerita punya potensi yang seru adalah menempatkan karakter yang “kecil” dalam situasi yang “besar”. Jika kamu bisa menciptakan momen seperti ini, kamu berarti sudah bisa membuat karakter tersebut untuk merasa sangat terganggu. Ketika karakter tersebut terganggu, pada saat itulah potensi-potensi komedi dapat muncul dengan sendirinya.
c. Untuk sitkom, komedi berkisar di antara kesalahpahaman yang terjadi antara karakter satu dengan lainnya. Untuk itu, coba buatlah kejadian-kejadian yang bisa bermuara kepada kesalahpahaman antara karakter satu dengan lainnya.
d. Buat dasar yang baiknya lebih dahulu, buatlah ka- rakter yang menarik. Buatlah cerita secara dramatik yang baik, baru tambahkan komedinya. Ingatlah untuk “ngebelain” menulis baik ketimbang menulis lucu.
e. Komedi adalah seni untuk menabrakkan konsep. Jadi, semakin bertabrakan konsep yang kamu pu- nya, potensi komedinya pasti akan semakin baik. Misalnya: buatlah cerita tentang ikan paus yang ingin masuk akuarium, buatlah cerita tentang seorang pemburu hantu yang takut dengan kecoak, dan lain-lain.
SETELAH PENULISAN
1. Editing
Jadi, bagaimana caranya kamu bisa memperbagus tulisanmu?
Pertama-tama, kasih jarak dulu. Begitu kamu selesai menulis draft 1, simpan tulisan kamu. Pergilah jalan-jalan, lupakan naskah kamu. Setelah seminggu, kamu baru kembali membuka laptop dan membaca ulang naskahmu. Dengan memberikan jarak waktu seperti ini, mata kamu akan lebih segar dalam membaca naskahmu. Mata kamu akan menjadi mata seorang pembaca yang melihat kesalahan-kesalahan yang mungkin tidak kamu tidak sadari ketika sedang menulis draft pertama.
Kedua, selalu berusah untuk memadatkan tulisan kamu. Mengedit, buat saya, berarti membuat naskah menjadi lebih ramping. Mentalitas untuk mengedit adalah: potong, potong, dan potong lagi. Biasanya saya akan mencoba menggunakan kata yang lebih sedikit untuk menggambarkan hal yang sama.
Selanjutnya, kurangi kalimat pasif. Ketika sedang mengedit, saya akan mendeteksi kalimat-kalimat pasif, lalu saya ubah menjadi kalimat aktif.
Penulisan kalimat dalam bentuk aktif akan membuat pembaca membayangkan kalimat tersebut secara lebih visual. Kalimat aktif juga membuat pembaca merasa tulisannya bergerak maju, dan karakter yang ditulis secara aktif melakukan suatu kegiatan.
Selanjutnya, cek typo yang mungkin ada di dalam buku kamu. Saya menyarankan kamu juga nge-print naskah kamu agar kamu lebih jeli dalam menemukan kesalahan dalam naskahmu.
Saya juga lebih senang menggunakan kalimat sederhana. Saya adalah tipe penulis yang menghindari memakai kata-kata yang terlalu “berat”.
Jika kamu menulis komedi, jangan khawatir jika draft pertama tulisan kamu tidak lucu. Konsentrasi dulu dengan cerita yang kau ingin sampaikan, dan komedi bisa ditambahkan pada saat editing atau menulis ulang. Hindari penulisan komedi yang malas seperti memasukkan tebak-tebakan atau cerita lucu. Komedi uzur seperti ini harus dihilangkan pada saat mengedit tulisanmu.
Hindari hal-hal klise dalam tulisanmu. Istilah klse ini sudah terlalu sering digunakan, dan tidak memperkaya gaya bahasa kita sendiri. Setiap kali ngedit gue selalu mencari cara agar istiliah klise ini bisa diubah menjadi kalimat lain yang lebih bergaya namun tetap mengungkapkan hal yang sama.
Kapan waktunya kamu merasa naskah kamu selesai? Naskah kamu baru akan bisa dikatakan selesai jika yang kamu lakukan dalam draft kamu sudah hanya mengubah-ubah titik-koma saja. Ketika yang kamu lakukan ketika membuka draft kamu adalah hanya membenarkan titik, atau koma, atau salah ketik sedikit-sedikit, maka selamat, naskah kamu sudah siap untuk dikirimkan ke penerbit.
2. Menembus Penerbit
Jadi, bagaimana menembusnya?
naskah kamu dulu
Bagaimana sih naskah yang baik seharusnya terlihat. Saya selalu menyarankan naskah yang akan kamu kirim ke pener- bit harus memakai format seperti ini:
Font type: Times New Roman Font, size: 12, Spasi paragraf: 1. Margin standar. Ukuran halaman: A4. Jumlah halaman minimal: 70
Spesifikasi di atas adalah yang menjadi standar di banyak penerbitan di Indonesia. Jadi, editor-editor penerbit yang menerima naskah kamu sudah terbiasa dengan format seperti itu.
Jangan malas, print naskah kamu. Jangan mengirimkan naskah melalui email. Selain tidak sopan, beberapa penerbit juga menolak menerima naskah melalui email karena alasan hak cipta. Penerbit ini takut jika menerimanya melalui email, ketika ada naskah serupa yang terbit, penulis akan mengira karyanya dibajak. Padahal, sebenarnya hal ini sangat jarang terjadi.
Tulis judul dengan jelas di halaman pertama, tulis namamu dengan jelas, pastikan ada alamat dan nomer telepon yang bisa dihubungi.
Jilid lem biasa saja, atau jika bisa lebih baik dijilid spiral untuk mengurangi kemungkinan naskah kamu copot-copot nantinya. Covernya memakai karton boleh saja, tapi saya lebih menyarankan memakai cover plas- tik, jadi judulnya bisa langsung terlihat jelas di sampul- nya.
Sekarang naskah kamu sudah rapi tercetak dan siap diperlihatkan untuk ke penerbit.
3. Menjual dan Mempromosikan Buku
Problem yang sering diutarakan oleh penulis buku yang telah diterbitkan adalah penerbit tidak total dalam mempromosikan bukunya.
Satu hal yang kita harus tahu, di dalam sebuah penerbitan biasanya dalam setiap bulan terbit tiga sampai empat judul baru. Pada penerbit yang lebih besar, bisa mencapai hingga delapan judul terbit per bulan. Penerbit juga biasanya mempunyai karyawan promosi yang terbatas, ini berarti buku kamu hanya mendapatkan perhatian sebagian kecil saja. Maka, potensi buku kamu untuk dipromosikan secara maksimal juga menurun.
Maka, dalam kasus buku yang tidak laku, penerbit tidak sepenuhnya salah. Industri yang membuat mereka susah untuk fokus mempromosikan 100% buku baru, terutama jika penulisnya belum punya nama. Nah, yang kita bisa lakukan sebagai penulis adalah aktif mempromosikan buku kita dengan cara-cara kita sendiri. Bagi saya sederhana saja yaitu penulis yang baik adalah pemasar yang baik
HIDUP SEBAGAI PENULIS
Jika kamu ingin melanjutkan belajar menulis, ada banyak buku lain yang membahas tiap-tiap bab secara detil. Nah, sekarang saya akan menutup ini dengan sharing hidup menjadi penulis. Banyak orang bertanya pada saya, “Hidup sebagai penulis itu enak nggak sih?”Jawaban singkatnya: iya, enak. Tapi nggak selamanya enak juga sih. Pasti alasan kenapa penulis dikatakan sebagai profesi yang paling banyak kemungkinan bunuh dirinya di dunia. Pasti ada alasan juga ada stigma penulis dianggap sebgai makhluk yang menulis di malam hari, tidak punya temen, berkacamata, dan mengasingkan diri hidup di sebuah gua gelap. Menulis setiap hari.
Kalau kamu ingin jadi penulis, satu hal yang perlu kamu tahu: kamu seperti hidup dengan mengerjakan PR setiap hari. Kalau kamu ketika sekolah nggak suka ngerjain PR, siap-siap aja karena dengan menjadi pe- nulis kamu selalu punya PR. Berhubung ada jam kerja yang jelas, maka yang kita lakukan setiap hari adalah menulis untuk project baru dan project baru lagi. Seolah mengerjakan PR sepanjang hari. Menjadi penulis juga harus hidup dengan digangguin karakter kamu setiap hari. Menjadi penulis juga berarti kamu harus berkompromi dengan kehidupan sosial kamu.
Perasaan paling bahagia menjadi penulis adalah ketika pembaca kita melihat karya kita menjadi lebih dari yang karya itu kita maksudkan. Menjadi penulis berarti mengalami hal-hal ini, mensyukuri segala hal yang terjadi dalam hidup dan mempresentasikannya dalam sudut pandang yang berbeda. Satu hal yang saya tahu: pekerjaan saya adalah hidup saya. Saya mencintai pekerjaan saya, berarti saya mencintai hidup saya. Saya harap dengan mempraktikkan apa yang kamu pelajari dari buku ini, kamu bisa merasakan apa yang saya rasakan.
Wassalamualaikum Wr.wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar